MENJADIKAN AZAN SEBAGAI SARANA POLITIK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN ETIKA POLITIK

Authors

  • adriyeni adriyeni Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Samanta Debora Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Irwansyah Institut Agama Islam Abdullah Said Batam

Keywords:

Azan, Hukum Islam, Etika Politik

Abstract

Azan pada dasarnya adalah bentuk syi’ar sebagai pengingat masuknya waktu shalat bagi umat muslim. Meskipun fungsi utamanya sebagai penanda masuknya waktu shalat, namun masyarakat muslim dunia juga menggunakan azan untuk hal-hal lainnya. Adapun penelitian ini membahas mengenai tinjauan hukum Islam dan etika politik terhadap azan yang dijadikan sebagai sarana politik. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang dianalisis secara kualitatif. Adapun hasil penelitian menemukan bahwa menjadikan azan sebagai sarana politik di negara yang menjunjung tinggi pluralitas dan demokrasi adalah tidak sejalan dengan tujuan hukum Islam sebab mengabaikan aspek mashlahah berupa kesatuan dan persatuan bangsa. Menjadikan azan sebagai sarana untuk berpolitik di tengah masyarakat yang sangat majemuk secara etnis, suku, budaya dan agama, tidak sejalan dengan konsep etika politik yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip seperti pluralisme, hak asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi dan keadilan sosial karena dikhawatirkan dapat memecah belah persatuan bangsa sebab dapat menimbulkan rasa cemburu dan diskriminasi.

References

Abdillah, Maskuri. Membangun Masyarakat Qur’ani. Jakarta: Radians Presesi Media, 2007.

Abu Daud. Sunan Abu Daud. Mesir: Maktabah Syarikah wa Matba’ah al-Musthafa, 1952.

Alamsyah, Anggriani. Etika Politik. Makassar: Alauddin University Press, 2012.

Farisa, Fitria Chusna. “Alasan KPI Putuskan Tayangan Azan Ganjar Di TV Tak Langgar Aturan.” Kompas.Com, September 16, 2023. http://www.kompas.com.

Hilmi, Ahmad. Adzan Hanya Sebagai Penanda Waktu Shalat? Jakarta Selatan: Rumah Fikih Publishing, 2019.

Hosein, Seyyed. Islam Tradisi. Bandung: Pustaka Setia, 1994.

Imam Syafi’i. Terjemahan Al-Umm. Jakarta: Pustaka Azam, 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. “Pengertian Azan.” Accessed September 15, 2023. https:kbbi.web.id.

Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqih Lima Madzhab. Jakarta: Penerbit Lentera, 2007.

Nashihin, Husna. “Humanisasi Fikih Dalam Fenomena ‘Azan Toleran’ Pada Masyarakat Tani Temanggung.” Jurnal Islam Nusantara 03, no. 01 (2019).

Rahman, M. Taufiq. Agama Dan Politik Identitas Dalam Kerangka Sosial. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020.

Rasjid, Sulaiman. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Algesindo, 2015.

Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid Jilid 1. Jakarta: Pustaka Azam, 2018.

Sari, Indah. “Politik Identitas Komunitas Bali Di Desa Mukti Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin.” Jurnal Politik Indonesia 1, no. 1 (2020).

Teichman, Jenny. Etika Sosial. Yogyakarta: Kanisius, 1998.

Tibraya, Ahmad. Menyelami Seluk Beluk Dalam Ibadah Islam. Bogor: Kencana, 2003.

Umar, H.M. Hasbi. Nalar Fiqh Kontemporer. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Uvnan, Suparman. Hukum Islam,Asas-Asas Dan Pengantar, Studi Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001

Downloads

Published

2024-07-01

How to Cite

adriyeni, adriyeni, Samanta Debora, & Irwansyah. (2024). MENJADIKAN AZAN SEBAGAI SARANA POLITIK DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN ETIKA POLITIK. JURNAL CERDAS HUKUM, 2(2), 34–44. Retrieved from https://ejournal.instituthidayatullahbatam.ac.id/index.php/jurnal-cerdas-hukum/article/view/237

Issue

Section

Vol. 2 No. 2 Mei 2024

Most read articles by the same author(s)